Rabu, 06 November 2019

PDIP Nilai Sindiran Jokowi Hanya Guyonan, Paloh Tak Merasa Diperingatkan

PDIP Nilai Sindiran Jokowi Hanya Guyonan, Paloh Tak Merasa Diperingatkan
Presiden Joko Widodo menyindir Ketum NasDem Surya Paloh yang bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Merespons itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ucapan Jokowi itu itu hanya guyonan.

"Ya itu biasa, supaya suasananya akrab dan kita lihat semuanya tertawa. Pak JK (Jusuf Kalla) juga kelihatan happy semuanya kelihatan happy," kata Hasto usai menghadiri HUT ke 55 Golkar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).

Hasto menilai, pernyataan itu bukan peringatan Jokowi kepada Surya Paloh lantaran bandel berkomunikasi dengan partai non pemerintah. Dia menyebut, komunikasi antar parpol merupakan hal biasa.

"Pak Surya Paloh menyatakan apa yang dilakukan adalah bagian dari dialog. Saya maknai bukan sebagai sindiran, tapi itu gocekan khas ala Pak Jokowi," ucapnya.

Menurut Hasto, penyampaian Jokowi murni candaan biasa. Buktinya, kata Hasto, peserta yang hadir tertawa. Hasto bilang, Jokowi bukan bermaksud mengingatkan Paloh agar tidak main politik dua kaki.

"Itu murni bagian dari ice breaker lah kalau dalam pidato. Gak lah. Kan Pak Jokowi taat asas kan ini ulang tahun Golkar yang ke-55 kan bagian dari gocekan khas Pak Jokowi," cetusnya.
1 dari 1 halaman
Paloh Tak Merasa Diperingatkan Jokowi

Sementara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan, pernyataan Presiden Jokowi yang menyinggung pertemuan Nasdem dengan PKS bukanlah sebuah peringatan agar tak terlalu akrab dengan kubu oposisi. Bahkan menurutnya sangatlah naif bila ada pihak yang menilai pertemuannya dengan PKS sebagai gestur negatif.

"Saya tak merasa itu dianggap suatu warning, saya pikir itu terlalu naif," kata Paloh di Hotel Sultan.

Paloh menyatakan prihatin bila ujaran Jokowi terkait pertemuannya dengan PKS tidak dimaknai sebagai demokrasi yang maju dan modern. Menurutnya, demokrasi yang maju adalah mereka yang dapat merangkul siapa pun tak melihat posisi di dalam atau di luar pemerintahan.

"Kemajuan berdemokrasi sudah jauh kita miliki, suasana komunikasi batiniah begitu baik kita miliki. Artinya seluruh praduga yang mengarah ke pikiran negatif harus kita buang jauh," tukasnya.

Paloh menegaskan bahwa dirinya saat ini terus berkomunikasi baik dengan siapa pun. Termasuk dengan Presiden Jokowi meski pun hingga saat ini dirinya memang belum sempat melakukan pertemuan secara intim, seperti yang dilakukannya dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Saya pikir tiap saat saya pasti dalam satu komunikasi intens sampai saat ini dengan Presiden Jokowi, amat sangat, pasti itu, tapi belum ketemu dalam fisik tapi ketemu dalam batin," pungkasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar